Guru yang Ideal

Pelita harapan, itulah julukan yang sering kita dengar untuk seorang guru. Guru adalah sosok yang memberikan motivasi dalam keberhasilan muridnya baik dalam segi pengetahuan, pikiran, maupun kepribadian. Sosok guru merupakan hal terpenting bagi keberhasilan setiap orang. Dalam kehidupan, adakalanya kita bergantung pada seorang guru. Semua pekerjaan, semua cita-cita, semua profesi tentunya tidak lepas dari peran seorang guru. Tidak bisa dipungkiri seorang Pilot, dokter, polisi, astronot sendiri tidak akan mungkin bisa menjadi seorang yang berhasil seperti itu tanpa peran guru, bahkan seorang guru pun tak lepas dari peran penting yang berawal dari guru pula.

Di era global ini, idealnya guru harus terus belajar, kreatif mengembangkan diri dan potensinya, mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kualitas pendidikannya. Guru ideal adalah guru yang menguasai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Guru yang ideal juga adalah guru yang selalu disukai oleh muridnya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami. Tapi, dia pun harus bisa menerima kritikan dari peserta didiknya. Dari kritik itulah dia dapat belajar untuk menjadi yang lebih baik lagi. Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini?

Memang saat ini telah jarang sekali ditemukan guru yang ideal. Guru yang benar-benar menjadi dambaan setiap murid. Mungkin banyak yang mengatakan sulit untuk menjadi seorang guru seperti demikian. Tetapi tidak ada salahnya kita mengetahui bagaimana caranya. Yang diperlukan saat ini untuk menjadi seorang guru ideal adalah pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia sebagai sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Memberikan apa adanya dan tanpa paksaan. Dari sinilah anak didik akan menghargai guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, hanya memberi tak harap kembali.

Kedua, Guru harus mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan. Sifat tersebut di atas harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya seperti motto seorang guru yaitu iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya dengan baik, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.

Ketiga, Guru bukan hanya cukup memahami materi yang harus disampaikan, akan tetapi juga diperlukan kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan lainnya, seperti psikologi perkembangan manusia. Dimana guru harus melakukan pendekatan terhadap daya tangkap, perasaan serta keadaan anak didiknya. Bagaimana pun, keadaan tiap anak didik berbeda. Jadi, sangatlah dibutuhkan pendekatan seorang guru terhadap anak muridnya. Sehingga terciptalah suatu keadaan dimana murid dan guru akan saling memahami satu sama lain dalam proses belajar-mengajar. Pada kegiatan itu seorang guru hendaknya menggunakan cara yang simpatik, halus dan tidak menggunakan kekerasan, cacian, makian dan sebagainya. Dalam hubungan ini pula seorang guru seharusnya jangan mengekspos atau menyebarluaskan kesalahan muridnya di depan umum, karena cara itu dapat menyebabkan anak murid memiliki jiwa yang keras, menentang, membangkang dan memusuhi gurunya.

Dari ketiga peran tersebut, seorang guru adalah contoh dan teladan yang baik bagi murid-muridnya, ketika guru memberikan sesuatu yang baik maka akan baik pula anak muridnya dan sebaliknya ketika guru memberikan contoh yang buruk, maka akan buruk pula anak muridnya. Seperti pepatah mengatakan guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila anda berprofesi sebagai seorang guru harus mampu berlomba-lomba untuk menjadi sosok guru yang ideal. Ideal di mata peserta didik, ideal di mata masyarakat, dan ideal di mata Sang Maha Pemberi. Bila semakin banyak guru ideal yang tersebar di sekolah-sekolah kita, maka sudah dapat dipastikan akan banyak pula sekolah-sekolah berkualitas yang mampu membentuk karakter siswa untuk memiliki budi pekerti yang luhur.

0 komentar:

Posting Komentar


up